Minimalisme Finansial: Cara Bijak Mengelola Keuangan Tanpa Beban

Daftar Isi

Sebagai manusia rasanya sangat sulit untuk lepas dari sifat hedonisme, apalagi setiap hari kita biasa terjebak dalam perbandingan, kita membandingkan diri kita dengan orang lain yang mana pada akhirnya membuat kita membeli sesuatu yang kita inginkan, bukan yang kita butuhkan.

Di sinilah peran penting dari minimalisme finansial, kita akan lebih sadar tentang semua aspek finansial kita sehingga kita bisa lebih efektif memanfaatkan uang yang kita miliki.

Minimalisme finansial tidak hanya membuat kita jadi lebih aman secara keuangan, tapi juga membuat kita berpeluang lebih kaya karena prinsip dasarnya memang kesadaran dalam menggunakan uang.

Pengertian Minimalisme Finansial

Minimalisme finansial adalah konsep mengelola keuangan dengan fokus pada kebutuhan esensial dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu. 

Tujuannya ialah untuk mencapai kestabilan finansial tanpa tekanan berlebihan serta membangun pola hidup yang lebih sederhana dan bermakna.

Dari pemahaman di atas kita bisa mengerti bahwa minimalisme adalah sebuah jalan dalam pengelolaan keuangan dengan meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.

Dan seperti yang kita ketahui rumus pengelolaan keuangan adalah pada mencari uang, menyimpan uang dan mengeluarkan uang. Jadi dengan kesadaran kita dalam melakukan proses berbelanja dari minimalisme finansial ini kita jadi berpeluang lebih stabil secara keuangan, bahkan menjadi lebih cepat kaya daripada sebelumnya.

Karena memang mau serajin apa pun kita dalam bekerja dan sebesar apapun gaji yang kita miliki, kita tidak akan bisa menjadi orang yang lebih kaya, kalau kita masih mengeluarkan uang secara sembarangan.

Filosofi Hidup Hemat dan Sederhana

Landasan dari minimalisme finansial ini adalah filosofi hidup hemat dan sederhana, dengan kata lain, orang yang mengikuti prinsip ini adalah orang yang hanya memfokuskan pengeluaran pada sesuatu yang esensial atau perlu, bukan pada pengeluaran sembarangan untuk mengikuti trend atau sejenisnya.

Jadi kalau kamu masih mengeluarkan uang untuk sesuatu yang kamu inginkan tanpa memahami bahwa kamu tidak membutuhkan hal tersebut, kamu masih belum mengikuti prinsip minimalisme finansial ini.

Karena memang kadang agak sulit bagi kita untuk menyadari kebutuhan dan keinginan, dan kadang kita menipu diri kita dengan mengatakan bahwa kita membutuhkan sesuatu padahal itu hanya keinginan.

Jadi ya kita membeli barang tersebut yang pada akhirnya barang tersebut tidak memberikan apa-apa pada diri kita, karena kita membelinya berlandaskan hawa nafsu.

Mengelola Pengeluaran Secara Cerdas

Kecerdasan pengelolaan keuangan ini wajib bagi orang yang ingin  menerapkan minimalisme finansial. Bayangkan kalau kamu tidak bisa mengelola pengeluaran kamu kamu tentu saja akan membeli barang sana sini yang pada akhirnya barang tersebut tidak benar-benar kamu gunakan.

Kalau kamu mau bukti dari hal ini, sekarang cobalah lihat ke sekeliling kamu, kalau kamu masih menemukan banyak barang yang sudah tidak kamu gunakan atau kamu menggunakannya hanya beberapa saat setelah kamu membelinya, itu berarti kamu adalah orang yang tidak mengelola keuangan kamu dengan cerdas.

Terus bagaimana cara mengelola pengeluaran secara cerdas?

Ada banyak cara untuk menerapkan hal ini, yang pertama adalah dengan membuat anggaran bulanan dan mingguan. Dengan adanya anggaran belanja bulanan kamu akan memiliki jumlah pengeluaran yang terukur setiap bulannya tanpa perlu mengeluarkan uang di ranah yang tidak perlu.

Kedua, yang harus kamu lakukan adalah mencatat pengeluaran secara berkala. Jadi sebenarnya walaupun kita sudah membuat anggaran bulanan kalau kita tidak mencatat pengeluaran kita akan masih kebobolan terhadap pengeluaran yang tidak kita ketahui.

Jadi pencatatan pengeluaran ini akan membuat kamu bisa terus merevisi anggaran bulanan dan menghindari kemungkinan kecenderungan pengeluaran tidak perlu yang kamu lakukan.

Membangun Kebiasaan Menabung yang Konsisten

Apasih yang paling penting dari menabung? Jawaban singkat dari pertanyaan itu adalah konsistensi bukan nominal.

Itu karena menabung harus di budayakan untuk bisa membuatnya bertahan lama dan tidak memberatkan.

Coba bayangkan kalau kamu menabung dengan nominal yang sangat banyak dalam jangka waktu yang tidak menentu atau tidak konsisten, yang akan terjadi adalah kamu akan memiliki kecenderungan untuk mengambil tabungan itu dengan cepat karena kamu asal menabung tanpa konsistensi dan perencanaan.

Dan orang yang menerapkan minimalisme finansial selalu menyusun terlebih dahulu persentase tabungan yang akan mereka alokasikan setiap hari, minggu, atau bulannya.

Jadi mereka membagi penghasilan mereka dalam beberapa persentase kemudian menetapkan beberapa persen dari penghasilan untuk ditabung, dan dengan begitu konsistensi dalam menabung akan tercipta seiring berjalannya waktu.

Optimalisasi Pendapatan Tanpa Beban Tambahan

Banyak dari kita yang berfikir bahwa menambah penghasilan perbulan dimulai dari memanfaatkan waktu sebanyak mungkin untuk bekerja, atau menambah tempat kerja setiap hari.

Tapi yang diterapkan oleh orang yang menganut minimalisme finansial adalah dengan tidak memaksa diri melakukan sesuatu yang berada di luar kemampuan seperti menambah jam kerja atau menambah jumlah pekerjaan.

Mereka lebih memanfaatkan investasi untuk mengoptimalkan pendapatan tanpa beban tambahan.

Tapi memang berinvestasi di tempat manapun yang kita pilih memerlukan pemahaman mendalam supaya kita tidak melakukan kesalahan dan malah kehilangan uang.

Ada dua hal yang selalu dipertimbangkan dalam memilih tempat investasi bagi penganut minimalisme finansial, yang pertama adalah menghindari iming-iming cepat kaya, karena tujuan utama bukan kaya mendadak tapi untuk memberdayakan uang dengan optimal.

Kemudian yang kedua adalah dengan mengenal profil resiko, karena dampak dari kerugian investasi bisa menyerang mental seseorang yang tidak siap yang malah melampaui profil resiko yang mereka miliki.

Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Hidup minimalis finansial bukan berarti kamu tidak memikirkan tentang masa depan, justru memikirkan tentang masa depan adalah hal yang harus dilakukan karena kita ingin sejahtera tanpa ada masalah finansial yang mengganggu.

perencanaan masa depan mencakup dana pensiun, proteksi asuransi, dan juga penanggulanan terhadap hidup boros dan menghindari keinginan investasi cepat kaya, karena pemikiran tentang masa depan juga berarti menekan keinginan yang tidak perlu dalam berbelanja.

Sebagai orang yang menerapkan minimalisme memang sudah sepatutnya kita memikirkan masa depan untuk di jadikan acuan dalam pengelolaan keuangan di masa sekarang agar hal yang tidak di inginkan bisa terhindarkan.

Investasi Aman dan Efisien untuk Pemula

Investasi memang membutuhkan banyak ilmu dan hal untuk di pelajari, mulai dari profil resiko pribadi sampai pemahaman bidang investasi yang di pilih.

Maka dari itu sebaiknya bagi pemula tidak langsung menginvestasikan semua total uang yang di miliki tapi memahami diri dan jenis investasi yang di pilih.

Dan investasi memang selalu membutuhkan pengalaman untuk belajar jadi untuk memulai sebaiknya menggunakan uang yang sekedar.

Nah setelah bisa memahami semua yang di butuhkan baru kamu bisa menginvestasikan uang lebih banyak, karena mau bagaimanapun minimalisme finansial selalu membutuhkan investasi untuk bisa membuat semuanya berjalan lebih baik.

Kalau kamu ingin tahu jenis investasi terbaik untuk pemula, saya menyarankan untuk kamu berinvestasi di logam mulia, reksadana, deposito dan obligasi (kalau kamu muslim hindari obligasi).

Nah setelah itu kamu bisa secara bertahap mempelajari saham dan cryptocurrency. 

Menghindari Jeratan Hutang yang Menghambat

Sebenarnya hutang itu bisa bermanfaat kalau bisa di kelola dengan baik, tapi menurut opini saya pribadi sebaiknya kamu menghindari hutang, apalagi kalau kamu baru memulai hidup minimalis.

Apalagi hidup minimalis selalu mengutamakan kesejahteraan dan kesederhanaan. Bagaimana kita bisa sejahtera kalau pikiran kita setiap hari terbayang hutang yang harus di bayar setiap bulannya.

Apalagi di zaman sekarang kita selalu di hampiri oleh iklan tentang pinjaman online dan pay later. Nah, kedua hal tersebut  wajib  kamu hindari untuk bisa lebih sejahtera dalam hidup kamu.

Untuk bisa menerapkan hidup minimalisme finansial yang selalu fokus pada kesederhanaan dan kesejahteraan.

Emosi dan Keputusan Finansial

Kalau saya boleh menyimpulkan, minimalisme finansial terdiri dari 90% pengambilan keputusan, karena kalau kita salah dalam mengambil keputusan kita akan berpeluang untuk menghancurkan perekonomian pribadi dan menjerat kita pada stress dan masalah finansial.

Maka dari itu emosi merupakan aspek yang sangat penting dalam membuat keputusan keuangan, jadi jangan sekali-kali mengambil keputusan yang semberono dan tidak berdasarkan pemahaman mendalam.

Orang yang menerapkan minimalisme finansial harus memiliki kesadaran penuh untuk bisa mengontrol emosi agar tidak membuat keputusan keuangan yang fatal.

Kemudian kamu juga harus bisa menjadi orang yang memiliki kesabaran dalam seluruh proses yang kamu lakukan, karena tidak ada orang yang menerapkan prinsip ini ingin cepat kaya dalam sekejap.

Orang yang paling cepat miskin dalam sekejap adalah orang yang ingin cepat kaya dalam sekejap.

Penerapan Minimalisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Minimalisme finansial adalah salah satu bagian penting dari gaya hidup minimalis, jadi untuk bisa menerapkan prinsip keuangan ini kamu harus bisa memulai dari menyusun kehidupan kamu agar minimalis secara keseluruhan.

Misalnya mengurangi barang yang tidak di perlukan, meminimalisir hiburan yang menghambat perkembangan dan kemajuan, sampai menikmati pengalaman daripada mengumpulkan benda.

Jadi dari situ kita harus paham konsep keseluruhan dari gaya hidup minimalis, sampai pada akhirnya kita paham apa yang harus dikurangi dan yang harus dilebihkan.

Setelah itu baru kita pelajari Minimalisme finansial untuk menopang gaya hidup baru yang kita miliki ini.

Kisah Inspiratif: Sukses dengan Minimalisme Finansial

Kalau masalah kesukesan ada banyak orang yang sudah mencapainya, dan bukan hanya untuk menjadi orang yang lebih tidak boros dari sebelumnya kita juga bisa menjadi orang yang lebih tenang dan sejahtera dalam hidup, yaitu dengan mengurangi semua hal yang sudah terlalu banyak membuat kita stres sampai sekarang.

Ada banyak pebisnis yang membuat proses pengelolaan bisnisnya menjadi lebih sederhana dengan menerapkan prinsip ini.

Bahkan ada lebih banyak orang yang mampu melunasi hutangnya yang sangat menumpuk dengan menerapkan prinsip hidup yang satu ini.

Intinya saya menulis artikel ini karena saya melihat ada banyak orang yang sudah menerapkan pola hidup ini dan sukses maka dari itu saya berusaha menerapkannya sembari membaginya ke kamu yang menonton.

Itu semua karena saya merasakan sendiri manfaat dari gaya hidup minimalis ini, yang bisa membuat kita jadi lebih tenang dan terhindar dari pikiran yang tidak perlu.

Langkah Awal Memulai Perjalanan Finansial Minimalis

Untuk memulai minimalisme finansial ini yang bisa kamu lakukan adalam memahami keuanganmu atau bahkan dirimu sendiri sampai saat ini, yaitu dengan mengevaluasi setiap pengeluaran yang sudah kamu lakukan sebelumnya dan memikirkan apa yang harus kamu lakukan selanjutnya untuk memperbaiki masalah yang terjadi sebelumnya.

Selanjutnya buatlah tujuan finansial yang spesifik agar kamu bisa paham langkah apa yang harus di ambil untuk bisa mencapai mimpi tersebut, karena tanpa perencanaan, proses pengelolaan keuangan bisa jadi salah langkah.

Kemudian biasakanlah diri untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dimulai dari sekarang, setelah kamu membaca tulisan ini.


Jadi minimalisme bukan hanya tentang mengurangi pengeluaran, tetapi tentang proses pengelolaan keuangan dengan lebih bijak.

Belajar lah lebih banyak  tentang diri sendiri untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, kemudian buat tujuan finansial yang spesifik agar lebih baik pengelolaan yang kamu lakukan.

Semua hal itu akan membuat kamu lebih bijak sana, bahkan lebih, kamu bahkan bisa menjadi kaya kalau penerapannya tepat.

Posting Komentar